Ini dia lanjutan humor kriminal yang saya janjikan. Selamat menikmati!
9 MANIAK
Seorang pria
tampak merenung di kursi tunggu kantor polisi. Setelah menghela napas dan
menguatkan diri, dia menghampiri salah satu petugas jaga.
”Apa yang bisa saya bantu?” Tanya Petugas dengan ramah.
”Saya benar-benar merasa telah melakukan
banyak dosa, Pak. Saya ingin membuat pengakuan!” Kata si Laki-laki.
Petugas
polisi tampak senang ” Anda benar-benar
luar biasa. Jarang sekali ada orang yang mau mengakui kejahatannya di kantor
polisi. Nah coba katakan apa yang telah kau perbuat, mungkin kami bisa
membantu!”
”Saya punya kebiasaan buruk, Pak. Dan itu
sudah saya lakukan bertahun-tahun
lamanya!” Kata si lelaki dengan suara
sedih.
”Apakah kebiasaan buruk anda itu?”
Si Lelaki merenung sejenak. Kemudian dia
menguatkan hatinya dan berkata ”Saya punya kantor di pusat kota. Kantor saya
banyak dikunjungi perempuan. Kalau ada perempuan masuk, saya biasanya
mengajaknya ke ruangan saya. Saya telantangkan dia di meja, saya buka roknya,
kemudian saya...saya merogoh ke dalam rok itu dan ...ah saya tidak bisa
mengatakan lanjutannya!”
Petugas
polisi mengangguk-angguk ”Anda tampaknya benar-benar menyesali perbuatan anda.
Ngomong-ngomong selama ini berapa orang perempuan yang telah anda perlakukan tak senonoh
seperti itu?”
”Banyak, Pak. Puluhan atau mungkin ratusan.
Entahlah saya sudah tidak bisa menghitungnya lagi!”
”Apakah perempuan-perempuan itu menolak
ketika anda perlakukan seperti itu?”
”Itulah masalahnya, Pak. Mereka semua
menerimanya dengan senang hati. Akibatnya lama-lama saya jadi terbiasa. Saya
terus-menerus melakukannya hampir setiap hari, siang maupun malam!”
Petugas
polisi geleng-geleng kepala dengan prihatin ”Kejahatan anda benar-benar tak bisa
ditolerir dan harus diproses secara hukum. Nah untuk bukti-bukti di pengadilan,
coba berikan alamat kantor anda agar petugas kami bisa memeriksa TKP!”
”Alamatnya mudah kok, Pak. Bapak tinggal datang ke
Bank terbesar di pusat kota. Tepat di seberangnya ada kantor saya bertuliskan ‘Klinik Bersalin’. Saya salah satu
dokter disana!”
10 INTEROGASI
Di
kamar ganti tim sepakbola perempuan mendadak terjadi kehebohan. Ternyata diantara mereka terdapat seorang laki-laki
yang menyamar sebagai anggota tim. Polisi langsung menciduk perempuan palsu
tersebut dan membawanya ke kantor polisi. Di ruang interogasi, Kapten Polisi
memaksa penjahat itu mengaku.
”Apakah kau benar
seorang perempuan?” Tanya Sang Kapten.
”Bukan, Pak. Saya
wanita tulen!” Jawab si penjahat.
”Kalau begitu aku
harus memeriksanya!” Kata si Kapten.
”Jangan, Pak.
Saya kan perempuan. Saya tidak mau digerayangi laki-laki!”
”Baiklah, aku
akan memanggil polwan kemari!”
Kapten Polisi
keluar ruangan dan memanggil seorang polwan. Polwan tersebut segera masuk ke
ruang interogasi. Setengah jam kemudian, ia keluar ruangan dengan baju kusut
masai.
”Bagaimana,
apakah dia benar-benar laki-laki?” Tanya Sang Kapten.
”Benar, Pak!”
”Darimana kamu
tahu?”
”Soalnya saya
baru saja membuktikannya tadi!”
11 KARANGAN BUNGA
Seorang lelaki benar-benar mengalami nasib
sial. Pada saat pulang seusai pesta, mobilnya menabrak tiang listrik karena
mabuk. Dia pun pingsan dan mengalami luka parah. Celakanya lagi, seorang
pelacur yang kebetulan ikut menumpang mobilnya juga ikut terluka parah.
Karena
mengalami gegar otak yang parah, Petugas polisi mengantar si lelaki ke rumah
sakit. Setelah dirawat selama tiga hari, akhirnya si lelaki itu sadar. Dia melihat seorang polisi sedang
berjaga di samping tempat tidurnya.
”Saya ada dimana?” Tanya lelaki itu pada polisi.
”Oh anda ada di Rumah Sakit. Gegar otak anda
parah sekali. Nanti malam anda akan menjalani operasi intensif!” Jawab Polisi.
”Apakah istri saya menengok kesini?”
”Tidak!”
Si lelaki tampak menarik napas. ”Padahal saya mau dioperasi, tapi dia
tidak mau datang. Dia pasti tidak memaafkan saya setelah mengetahui saya
membawa pelacur di mobil!”
”Anda tenang saja. Kemarin ada petugas pos yang datang kesini
mengantarkan bunga dari istri anda!” Jawab Polisi.
Si Lelaki langsung sumringah. ”O ya? Kalau
begitu dia pasti sudah memaafkan saya. Bolehkah saya melihat bunganya?”
”Oh maaf. Anda tidak bisa melihatnya sekarang!”
”Kenapa?”
”Karena tadi malam istri anda telepon kesini dan berpesan bahwa karangan
bunga itu baru bisa diberikan besok setelah operasi. Langsung minta disimpan
diatas pusara anda nanti!”
12 BOLA LAMPU
Di tengah kota, seorang pasien rumah sakit
jiwa kedapatan mati karena kesetrum listrik. Masyarakat tentu saja heboh.
Setelah mayatnya di bawa ke rumah sakit untuk di otopsi, seorang polisi
mendatangi Dokter Rumah Sakit Jiwa untuk mendapatkan informasi.
Polisi: ”Apakah orang yang mati kesetrum itu
pasien anda?”
Dokter: ”Benar!”
Polisi:”Apakah selama ini dia punya
kecenderungan bunuh diri?”
Dokter:”Tidak juga. Setahu saya dia malah
salah satu pasien saya yang paling tenang!”
Polisi:”Jadi kenapa dia sampai mati tersetrum
seperti itu?”
Dokter:” Ah, itu mungkin karena perilakunya.
Selama ini dia selalu menganggap dirinya sebuah kabel lampu. Jadi seharian
dia hanya berdiri sambil memegang dua buah bohlam di kedua tangannnya!”
Polisi:”Lalu apa hubungannya dengan
kematiannya itu?”
Dokter:”Kemarin
dia mengeluh bahwa hari sudah gelap dan dua buah
bohlam di tangannya belum dinyalakan. Jadi ya terjadilah kejadian ini...!”
13 PELECEHAN
Seorang gadis seksi mendatangi kantor polisi.
Dia melaporkan bahwa waktu sedang merayakan pesta di sebuah hotel, dia mengalami pelecehan seksual oleh
seorang pria. Pria itupun kemudian ditangkap dan dinterogasi.
”Apakah benar kau telah melakukan pelecehan
seksual pada nona ini?” Tanya Polisi.
”Ah tidak, Pak!” Jawab si Pria.
”Tapi nona ini bilang bahwa kau mengelus-elus
pantatnya dengan kurang ajar. Itu termasuk pelecehan seksual!”
”Memang benar, Pak. Saya mengelus pantatnya
sebentar. Tapi kemudian dia malah memberi saya uang seratus ribu rupiah. Jadi
saya pikir dia suka dan saya elus lagi pantatnya untuk kedua kalinya, eh dia
malah menampar saya!”
Si Polisi menatap si gadis dengan keheranan.
”Benar begitu?”
”Iya, Pak!” Kata si Gadis malu-malu.
”Kenapa waktu pertama kali dia mengelusmu kau
malah memberinya uang?”
”Karena saya bekerja sebagai karyawati Bank,
Pak!”
”Lho, apa hubungannya?” Tanya si Polisi
bingung.
”Bos saya selalu berpesan bahwa setiap
karyawan harus bekerja penuh dedikasi dan disiplin layaknya mesin ATM. Jadi
waktu pria ini menggesek pantat saya, saya langsung beri dia uang tunai!”
******
No comments:
Post a Comment