Pages

Welcome.....

SELAMAT DATANG di blog ngocol politik. Tempat gue ngocol segala macam topik dari mulai masalah politik, berita terkini, opini publik, pengetahuan populer hingga humor. Blog ini 100% buah pikiran anak negeri, bebas dari afiliasi politik dan SARA. Semua orang boleh baca, syaratnya ga boleh sakit hati ha ha.! So, enjoy my blog!

Nov 11, 2014

Humor Kriminal (Part 2)

Ini dia lanjutan humor kriminal yang saya janjikan. Selamat menikmati!


9 MANIAK
Seorang pria tampak merenung di kursi tunggu kantor polisi. Setelah menghela napas dan menguatkan diri, dia menghampiri salah satu petugas jaga.
”Apa yang bisa saya bantu?” Tanya Petugas dengan ramah.
”Saya benar-benar merasa telah melakukan banyak dosa, Pak. Saya ingin membuat pengakuan!” Kata si Laki-laki.
Petugas polisi tampak senang Anda benar-benar luar biasa. Jarang sekali ada orang yang mau mengakui kejahatannya di kantor polisi. Nah coba katakan apa yang telah kau perbuat, mungkin kami bisa membantu!”
”Saya punya kebiasaan buruk, Pak. Dan itu sudah  saya lakukan bertahun-tahun lamanya!” Kata si lelaki dengan suara sedih.
”Apakah kebiasaan buruk anda itu?”
Si Lelaki merenung sejenak. Kemudian dia menguatkan hatinya dan berkata ”Saya punya kantor di pusat kota. Kantor saya banyak dikunjungi perempuan. Kalau ada perempuan masuk, saya biasanya mengajaknya ke ruangan saya. Saya telantangkan dia di meja, saya buka roknya, kemudian saya...saya merogoh ke dalam rok itu dan ...ah saya tidak bisa mengatakan lanjutannya!”
Petugas polisi mengangguk-angguk Anda tampaknya benar-benar menyesali perbuatan anda. Ngomong-ngomong selama ini berapa orang perempuan yang telah anda perlakukan tak senonoh seperti itu?”
”Banyak, Pak. Puluhan atau mungkin ratusan. Entahlah saya sudah tidak bisa menghitungnya lagi!”
”Apakah perempuan-perempuan itu menolak ketika anda perlakukan seperti itu?”
”Itulah masalahnya, Pak. Mereka semua menerimanya dengan senang hati. Akibatnya lama-lama saya jadi terbiasa. Saya terus-menerus melakukannya hampir setiap hari, siang maupun malam!”
Petugas polisi geleng-geleng kepala dengan prihatin Kejahatan anda benar-benar tak bisa ditolerir dan harus diproses secara hukum. Nah untuk bukti-bukti di pengadilan, coba berikan alamat kantor anda agar petugas kami bisa memeriksa TKP!”
”Alamatnya mudah kok, Pak. Bapak tinggal datang ke Bank terbesar di pusat kota. Tepat di seberangnya ada kantor saya bertuliskan ‘Klinik Bersalin. Saya salah satu dokter disana!”

10 INTEROGASI
Di kamar ganti tim sepakbola perempuan mendadak terjadi kehebohan. Ternyata diantara mereka terdapat seorang laki-laki yang menyamar sebagai anggota tim. Polisi langsung menciduk perempuan palsu tersebut dan membawanya ke kantor polisi. Di ruang interogasi, Kapten Polisi memaksa penjahat itu mengaku.
”Apakah kau benar seorang perempuan?” Tanya Sang Kapten.
”Bukan, Pak. Saya wanita tulen!” Jawab si penjahat.
”Kalau begitu aku harus memeriksanya!” Kata si Kapten.
”Jangan, Pak. Saya kan perempuan. Saya tidak mau digerayangi laki-laki!”
”Baiklah, aku akan memanggil polwan kemari!”
Kapten Polisi keluar ruangan dan memanggil seorang polwan. Polwan tersebut segera masuk ke ruang interogasi. Setengah jam kemudian, ia keluar ruangan dengan baju kusut masai.
”Bagaimana, apakah dia benar-benar laki-laki?” Tanya Sang Kapten.
”Benar, Pak!”
”Darimana kamu tahu?”
”Soalnya saya baru saja membuktikannya tadi!”

11 KARANGAN BUNGA
Seorang lelaki benar-benar mengalami nasib sial. Pada saat pulang seusai pesta, mobilnya menabrak tiang listrik karena mabuk. Dia pun pingsan dan mengalami luka parah. Celakanya lagi, seorang pelacur yang kebetulan ikut menumpang mobilnya juga ikut terluka parah.
Karena mengalami gegar otak yang parah, Petugas polisi mengantar si lelaki ke rumah sakit. Setelah dirawat selama tiga hari, akhirnya si lelaki itu sadar. Dia melihat seorang polisi sedang berjaga di samping tempat tidurnya.
”Saya ada dimana?” Tanya lelaki itu pada polisi.
”Oh anda ada di Rumah Sakit. Gegar otak anda parah sekali. Nanti malam anda akan menjalani operasi intensif!” Jawab Polisi.
”Apakah istri saya menengok kesini?”
”Tidak!”
Si lelaki tampak menarik napas. ”Padahal saya mau dioperasi, tapi dia tidak mau datang. Dia pasti tidak memaafkan saya setelah mengetahui saya membawa pelacur di mobil!”
Anda tenang saja. Kemarin ada petugas pos yang datang kesini mengantarkan bunga dari istri anda!” Jawab Polisi.
Si Lelaki langsung sumringah. ”O ya? Kalau begitu dia pasti sudah memaafkan saya. Bolehkah saya melihat bunganya?”
”Oh maaf. Anda tidak bisa melihatnya sekarang!”
”Kenapa?”
”Karena tadi malam istri anda telepon kesini dan berpesan bahwa karangan bunga itu baru bisa diberikan besok setelah operasi. Langsung minta disimpan diatas pusara anda nanti!”

12 BOLA LAMPU
Di tengah kota, seorang pasien rumah sakit jiwa kedapatan mati karena kesetrum listrik. Masyarakat tentu saja heboh. Setelah mayatnya di bawa ke rumah sakit untuk di otopsi, seorang polisi mendatangi Dokter Rumah Sakit Jiwa untuk mendapatkan informasi.
Polisi: ”Apakah orang yang mati kesetrum itu pasien anda?”
Dokter: ”Benar!”
Polisi:”Apakah selama ini dia punya kecenderungan bunuh diri?”
Dokter:”Tidak juga. Setahu saya dia malah salah satu pasien saya yang paling tenang!”
Polisi:”Jadi kenapa dia sampai mati tersetrum seperti itu?”
Dokter:” Ah, itu mungkin karena perilakunya. Selama ini dia selalu menganggap dirinya sebuah kabel lampu. Jadi seharian dia hanya berdiri sambil memegang dua buah bohlam di kedua tangannnya!”
Polisi:”Lalu apa hubungannya dengan kematiannya itu?”
Dokter:”Kemarin dia mengeluh bahwa  hari sudah gelap dan dua buah bohlam di tangannya belum dinyalakan. Jadi ya terjadilah kejadian ini...!”

13 PELECEHAN
Seorang gadis seksi mendatangi kantor polisi. Dia melaporkan bahwa waktu sedang merayakan pesta di sebuah hotel, dia mengalami pelecehan seksual oleh seorang pria. Pria itupun kemudian ditangkap dan dinterogasi.
”Apakah benar kau telah melakukan pelecehan seksual pada nona ini?” Tanya Polisi.
”Ah tidak, Pak!” Jawab si Pria.
”Tapi nona ini bilang bahwa kau mengelus-elus pantatnya dengan kurang ajar. Itu termasuk pelecehan seksual!”
”Memang benar, Pak. Saya mengelus pantatnya sebentar. Tapi kemudian dia malah memberi saya uang seratus ribu rupiah. Jadi saya pikir dia suka dan saya elus lagi pantatnya untuk kedua kalinya, eh dia malah menampar saya!”
Si Polisi menatap si gadis dengan keheranan. ”Benar begitu?”
”Iya, Pak!” Kata si Gadis malu-malu.
”Kenapa waktu pertama kali dia mengelusmu kau malah memberinya uang?”
”Karena saya bekerja sebagai karyawati Bank, Pak!”
”Lho, apa hubungannya?” Tanya si Polisi bingung.
”Bos saya selalu berpesan bahwa setiap karyawan harus bekerja penuh dedikasi dan disiplin layaknya mesin ATM. Jadi waktu pria ini menggesek pantat saya, saya langsung beri dia uang tunai!”


******

No comments:

Post a Comment