ini dia lanjutan humor tentang Jokowi....
(Kalau mau di copas, mohon tuliskan sumbernya ya...thanks)9 MIRIP
Mendengar Jokowi maju jadi capres RI, Amerika langsung
panik. Sejumlah agen CIA langsung dikirim ke Jakarta untuk melakukan operasi.
“Ingat kalau Jokowi sampai jadi presiden, aset-aset
Amerika yang ada di Indonesia akan dinasionalisasi. Kalau sudah begitu, para
pengusaha AS akan bangkrut!” Kata Agen senior saat melakukan briefing. “Oleh
sebab itu tangkap Jokowi diam-diam dan bawa kesini untuk diinterogasi!”
Para agen segera menyebar. Sorenya Jokowi sudah berhasil ditangkap. Dia langsung dibawa masuk ke ruang interogasi.
“Apa benar anda Jokowi?” Tanya Agen CIA bagian interogasi.
“Betul, Pak!” Jawab Jokowi.
“Anda selama ini dikenal suka blusukan, apa betul?”
“Betul!”
“Apa anda bermaksud mempengaruhi masyarakat Indonesia
agar anti amerika?”
“Ah tidak, Pak!”
“Jadi apa tujuan anda blusukan?”
“Nyari keong, Pak!”
“Lho kok nyari keong?” Tanya si Agen keheranan.
“Ya, kerjaan saya memang itu, Pak. Makanya saya sering
blusukan di sawah!”
Sang Agen senior geleng-geleng kepala. “Anda Jokowi
kan?” Tanyanya lagi.
“Betul, Pak!”
“Joko Widodo?”
“Bukan, Pak. Joko Winarno!”
“Mother F***er”
Lima agen CIA langsung dipecat saat itu juga.
10 KURSI PRESIDEN
Sebuah lembaga survei nasional mengadakan jajak
pendapat tentang siapa capres yang paling ambisius mendapatkan kursi presiden.
Hasil jajak pendapat menunjukan bahwa dari seluruh capres yang akan maju ke
pemilu presiden 2014, ternyata hanya Jokowi yang tidak ambisius. Seorang
wartawan menemui Jokowi untuk wawancara.
“Saya dengar Bapak tidak punya keinginan untuk mendapatkan
kursi presiden?” Tanya si wartawan.
“Betul!” Jawab Jokowi.
“Jadi Bapak rela kursi presiden diambil capres lain?”
“Tentu saja!”
“Alasan Bapak?”
“Ya karena saya bisa membuat yang lain. Saya kan
pengusaha meubel, jangankan kursi presiden, kursi raja pun bisa saya buat
sendiri!”
11 DUTA
Untuk mempererat tali persahabatan diantara kota-kota
besar di seluruh dunia, Walikota London mengundang semua gubernur dan walikota
negara-negara sahabat untuk mengirim duta budaya dari kotanya masing-masing.
Jokowi, sebagai mantan walikota terbaik di dunia, turut diundang untuk
mengirimkan kontingen kesenian asal Jakarta. Untuk memenuhi undangan tersebut,
Jokowi memerintahkan Bang Jali, sebagai Kepala Dinas Pariwisata, untuk
mengirimkan kontingen.
Seminggu kemudian, Jokowi menerima surat dari Walikota
London. Isinya sebagai berikut: “Yth Mr. Jokowi. Sampai saat ini kontingen
kesenian dari kota saudara belum juga sampai di kota kami. Mohon konfirmasi!”
Jokowi tentu saja jadi marah atas keterlambatan keberangkatan kontingen
Jakarta. Dia segera memanggil Bang Jali.
“Kontingen kita belum sampai ke London. Apa yang
terjadi?” Tanya Jokowi.
“Maaf, Pak. Sudah seminggu yang lalu saya berusaha
mengirimkan rombongan kesenian kesana, tapi semua maskapai penerbangan menolak
keberangkatan mereka!” Jawab Bang Jali.
“Lho kenapa? Apa tiketnya belum dibayar?”
“Sudah, Pak. Tiket dan semua dokumen keberangkatan
sudah diurus semua. Tapi tetap tidak ada satupun pesawat yang mau mengangkut
mereka!”
“Kok bisa begitu? Memangnya rombongan kesenian apa yang
kamu kirim kesana?”
“Ondel-Ondel,
Pak!”
12 BINTANG IKLAN
Dalam rangka merayakan kemenangan Jokowi dalam pilgub
DKI, sebuah desa mengadakan lomba mirip Jokowi. Dari hasil seleksi didapatkan
tiga orang yang wajahnya paling mirip. Untuk menentukan siapa pemenangnya,
Panitia mewawancarai setiap peserta.
“Apa alasan anda mengikuti lomba ini?” Tanya panitia
pada peserta pertama.
“Karena semua orang di kampung saya menganggap saya
mirip Pak Jokowi!” Jawab peserta peserta.
Giliran peserta kedua yang ditanya.
“Apa alasan anda mengikuti lomba ini?” Tanya panitia.
“Karena wajah dan penampilan saya benar-benar mirip
Jokowi!” Jawab peserta kedua.
Terakhir giliran peserta ketiga yang ditanya.
“Apa alasan anda mengikuti lomba ini?” Tanya panitia.
Dengan kalem peserta ketiga menjawab “Wajah mirip
Jokowi. KW II. Suka blusukan juga. Tidak takut masuk angin...!”
“Andalah pemenangnya!” Teriak panitia dengan gembira.
Seminggu kemudian orang tersebut dikontrak untuk
membintangi iklan obat masuk angin di televisi.
13 KRITERIA
Doni menceritakan pada Dono bahwa pamannya bermaksud
mencalonkan diri menjadi caleg DPR-RI.
“Kemarin aku ketemu seorang dukun. Kata dukun itu,
untuk bisa sukses jadi anggota DPR, pamanku harus memenuhi tiga kriteria yaitu
punya kecerdasan seperti Jusuf Kalla (JK), punya kekayaan setara ARB dan
usianya semuda Jokowi!” Kata Doni.
“Apakah pamanmu punya ketiga syarat itu?” Tanya Dono.
“Tentu saja!”
“Jadi di pileg kemarin, pamanmu menang dong?”
“Ah tidak juga!” Jawab Doni.
“Lho katanya paman mu sudah memenuhi semua kriteria!”
“Memang, tapi kriterianya kebalik!”
“Maksudmu?”
“Pamanku itu kecerdasannya hanya setara ARB, jumlah
kekayaanya ga lebih dari Jokowi dan usianya sama dengan JK!”
14 KORUPTOR
Jokowi sempat marah-marah karena kasus pengadaan bus
Trans Jakarta yang kondisinya rusak parah. Sebagai tindakan tegas, dia langsung
membatalkan kontrak pembelian bus tersebut. Kepala Dinas Perhubungan yang
terbukti korupsi diganti dengan yang baru. Sebagai penggantinya, ia mengangkat
Adul sebagai Kepala Dinas yang baru dan langsung memerintahkannya untuk memesan
bus dari kontraktor lain yang lebih bisa dipercaya.
“Saya tidak ingin kejadian seperti kemarin!” Kata
Jokowi pada Adul “Cari bus yang bodinya bagus, aksesorisnya lengkap dan
mesinnya bandel!”
“Baik, Pak!” Jawab Adul.
Seminggu kemudian 20 unit bus pengganti didatangkan ke
Jakarta. Sayangnya begitu diuji coba, petugas pengawas melaporkan bahwa bus-bus
tersebut tidak bisa beroperasi. Dengan marah Jokowi langsung menuju lokasi
pemarkiran. Disana dia mendatangi seorang montir yang sedang sibuk
ngotak-ngatik mesin.
“Apakah bus ini benar tidak bisa beroperasi?” Tanya
Jokowi.
“Betul, Pak!” Jawab Montir.
“Apakah karena bodinya rusak?”
“Ah tidak, Pak. Bodynya mulus kok!”
“Mungkin ada aksesoris yang salah pasang?”
“Semua aksesoris terpasang dengan baik. AC, lampu,
spedometer, semuanya dalam kondisi prima!”
“Mesinnya jelek barangkali?”
“Mesin OK, Pak. Tidak ada masalah!”
“Lalu kenapa bus tidak bisa beroperasi?”
“Anu, Pak. Bannya tidak ada!”Posting humor lainnya:
No comments:
Post a Comment