Pages

Welcome.....

SELAMAT DATANG di blog ngocol politik. Tempat gue ngocol segala macam topik dari mulai masalah politik, berita terkini, opini publik, pengetahuan populer hingga humor. Blog ini 100% buah pikiran anak negeri, bebas dari afiliasi politik dan SARA. Semua orang boleh baca, syaratnya ga boleh sakit hati ha ha.! So, enjoy my blog!

Nov 11, 2014

Humor Kriminal (Part 1)

Bosen ngomongin politik? Sekedar intermezo, bagaimana kalau kita nyari-nyari hal yang lucu di seputar dunia kriminal. Berikut ini beberapa humor yang pernah saya buat. Semua humor yang saya tulis adalah asli hasil karya saya sendiri (meski idenya saya comot dari sana sini he he...). Bagi yang mau mencuplik, silakan tuliskan blog ini sebagai sumbernya ya!  Selamat menikmati!


1 AYAM DAN TELUR
Dua orang terlibat terlibat baku hantam akibat perbedaan pendapat mengenai mana yang diciptakan Tuhan lebih dahulu, ayam ataukah telur. Karena gawatnya masalah ini, polisi menangkapnya dan menghadapkannya ke depan Hakim.
“Ada apa?” Tanya Pak Hakim.
“Dua orang ini bertengkar tentang mana yang lebih dahulu diciptakan Tuhan. Telur dulu atau ayam dulu. Karena saya bingung menjawabnya, saya bawa mereka ke Pak Hakim untuk diambil keputusan mana yang benar!” Kata Polisi.
”Jadi menurut kalian, mana yang diciptakan lebih dahulu, telur atau ayam?” Tanya Hakim pada dua orang pemabuk tersebut.
”Menurut saya pasti telur dulu, Pak Hakim!” Jawab Orang pertama. ”Soalnya ayam berasal dari telur jadi tidak mungkin ada ayam kalau tidak diciptakan telur terlebih dahulu!”
”Ah tidak begitu!” Jawab Orang kedua sengit. ”Telur kan keluar dari pantat ayam. Ga mungkin ada telur kalau ga ada ayamnya. Jadi pasti ayam diciptakan lebih dahulu sebelum telur!”
Setelah terjadi adu mulut dan hampir baku hantam, akhirnya dengan jengkel Hakim mengetuk palu. ”Sudah! Sudah! Sidang ditunda. Keputusan mana yang benar telur atau ayam akan diambil pada tanggal 1 Januari!”
”Lho kenapa, Pak Hakim?”
”Soalnya pada tanggal tersebut saya libur dan sedang berada di Eropa!”

2 PACAR
Seorang Kepala Polisi mengunjungi putranya yang sudah lama kuliah di Bandung. Karena dulunya si anak terkenal suka main perempuan, Pak Polisi langsung menginterogasinya.
”Apakah selama ini kau suka kelayapan di malam hari?” Tanya Kepala Polisi.
”Tentu saja tidak!” Jawab si Anak.
”Tidak pernah mabuk-mabukan?”
”Tidak!”
”Tidak main ke klab malam?”
”Tidak!”
”Syukurlah!” Ujar Kepala Polisi lega. ”Ngomong-ngomong apa aktifitasmu pada malam hari?”
”Saya cuma menikmati teh!”
”Wah, itu bagus. Teh memang baik untuk kesehatan. Teh apa yang pernah kau coba?”
”Cukup banyak. Ada Teh Rina, Teh Ani, Teh Ema, Teh Neni dan masih banyak lagi. Pokoknya semua teteh-teteh di Bandung sudah pernah saya coba!”

3 BARANG BUKTI
Seperti biasa, pada saat menjelang pergantian tahun, Presiden memberikan pengurangan masa hukuman pada beberapa terpidana. Salah satunya diberikan pada seorang Napi yang sudah menjalani hukuman selama 5 tahun. Tentu saja Napi tersebut sangat gembira. Saat kembali ke selnya, dia bercerita tentang hal tersebut pada temannya.
“Pak Presiden baik hati mengurangi hukumanku satu tahun!” Kata si Napi dengan gembira.
”Bagaimana caranya kau bisa berhasil mendapatkan keringanan hukuman?” Tanya sang teman.
”Soalnya aku menyerahkan barang bukti kejahatanku yang selama ini dicari-cari polisi. Karena aku dianggap bersedia bekerjasama, hukumanku di peringan!” Jawab si Napi.
Teman si Napi yang memang kurang berpendidikan mengerutkan keningnya ”Barang bukti itu apaan sih?”
”Barang bukti adalah barang yang kau pakai saat melakukan kejahatan. Kau juga bisa memberikannya pada polisi sehingga hukumanmu bisa diperingan juga!” Jawab si Napi.
Teman si Napi itu merenung sejenak, kemudian menggeleng dengan sedih. ”Aku tidak bisa memberikan barang buktiku pada polisi!”
”Kenapa? Apa barangnya hilang?”
”Tidak juga. Barang itu masih ada padaku!”
”Kalau begitu berikan saja pada mereka. Tidak apa-apa kok. Barang itu akan diamankan oleh Polisi dan disimpan di ruang besi yang aman!”
”Itulah sebabnya. Aku tidak ingin barang bukti  itu diambil dariku dan disimpan disana!”
”Lho kenapa?”
”Pokoknya tidak bisa. Biar aku diberi keringan sepuluh tahun juga tetap tidak akan kuberikan!”
”Wah kau ini bodoh sekali. Memangnya kejahatan apa sih yang dulu kau lakukan?”
”Pemerkosaan!”

4 PEMUKULAN
Doni mengunjungi temannya, Dono, yang sedang terbaring di kantor polisi dengan kedua tangan bengkak-bengkak.
”Kenapa tanganmu, Don?”
”Malam tadi aku mabuk di sebuah klab malam. Tiba-tiba ada seseorang yang menghalangi jalanku. Aku sudah menyuruhnya menyingkir, tapi dia tetap tidak mau minggir. Jadi kupukuli saja dia hingga tanganku memar-memar!”
”Wah hebat sekali orang itu. Tahan pukul sampai-sampai tanganmu hancur begitu!”
”Ya. Dia memang kuat. Kupukuli dia semalaman, dia tetap berdiri dengan kokoh!”
”Hebat. Terus sekarang dimana orang itu?”
”Ah, dia bukan orang kok. Tadi pagi Pak Polisi bilang bahwa yang kupukuli itu.... tiang listrik!”

5 BERCINTA
Seorang narapidana sudah dua tahun hidup di penjara. Menjelang Tahun Baru ini, dia selalu teringat pada istrinya di rumah. Rasa rindunya sudah tidak tertahan lagi. Akhirnya dia menulis surat yang isinya ”Wahai pujaanku. Aku benar-benar sudah tidak tahan lagi. Aku selalu terkenang akan wajahmu dan tubuhmu yang seksi. Ijinkan aku mencium dan memelukmu. Betapa bahagianya diriku seandainya kita bisa bercinta saat ini juga.”
Setelah menulis surat itu, diberikannya surat itu pada Sipir untuk diposkan. Seminggu kemudian, narapidana itu diberi kesempatan untuk menelpon. Dengan penuh semangat ia langsung menghubungi istrinya.
”Hai sayang, apa kau sudah menerima surat yang kukirimkan minggu lalu?”
”Surat yang mana?” Tanya istrinya di telepon.
”Itu lho, surat yang isinya betapa aku ingin bercinta denganmu!”
”Oh, itu surat darimu, toh? Minggu lalu memang ada Petugas Pos yang memberikan surat itu padaku. Karena tidak ada nama pengirimnya, kupikir itu surat cintanya Pak Pos untukku. Jadi kuikuti saja semua saranmu di surat tersebut!”

6 HANTU
Suatu malam, Gino mendapat telepon dari kantor polisi bahwa temannya yang bernama Roni mengalami kecelakaan lalulintas bersama istrinya. Malam itu juga Gino segera memacu kendaraannya menuju pos polisi.
”Bagaimana keadaan teman saya itu, Pak?” Tanya Gino pada seorang petugas.
”Oh, Pak Roni dan istrinya mengalami kecelakaan dan langsung meninggal dunia di tempat!” Jawab petugas.
”Sekarang jasad mereka ada dimana?” Tanya Gino.
”Di rumah sakit!”
Gino bergegas memacu mobilnya menuju rumah sakit. Begitu sampai disana, dia diantar seorang suster menuju kamar mayat.  Meski dengan takut-takut, Gino memaksakan diri mengikuti Suster tersebut. Setelah memastikan bahwa yang mengalami kecelakaan itu adalah Roni dan istrinya, diapun langsung pulang.
Karena masih terbayang-bayang wajah kedua mayat itu, Gino jadi tidak bisa tidur. Tepat tengah malam, tiba-tiba HP Gino berdering.
”Halo siapa ini?” Tanya Gino dengan takut-takut.
Terdengar suara perempuan.”Apakah saya bicara dengan Pak Gino?”
”Ya. Saya Gino!”
”Apakah benar Roni sudah meninggal?”
Gino langsung celingukan dengan bulu kuduk merinding. Diapun menjawab setengah berbisik. ”B..betul. Dia sudah meninggal bersama istrinya. Ngomong-ngomong siapa anda?”
”Saya istrinya Roni. Saya sedang berdiri di depan pintu rumah anda sekarang..!”
Mendengar itu, Gino langsung pingsan.
Suara di telepon itu tiba-tiba berteriak. ”Pak? Pak Gino? Kenapa Pak? Maksud saya, saya ini istri mudanya!”

7 BASEBALL
Seorang mantan narapidana sudah lama mengincar seorang janda beranak satu yang tinggal di sebelah rumahnya. Saking ngebetnya dia nekat menyatroni rumah tersebut pada malam hari. Setelah bersusah-payah melewati cerobong asap, akhirnya diapun berhasil masuk ke kamar janda tersebut. Ternyata si Janda menyambutnya dengan antusias, sehingga terjadilah perbuatan terlarang.
Pada saat mereka sedang asyik bermesraan, Ani, anak si janda yang berusia lima tahun, masuk ke kamar mereka. Tentu saja keduanya yang sedang dalam keadaan telanjang bulat kaget setengah mati. Tetapi akhirnya dengan sedikit akal bulus, mereka berhasil membuat Ani keluar kamar dan kembali tidur.
Esok harinya para tetangga melaporkan perbuatan si narapidana ke polisi. Si narapidana pun ditangkap. Sebagai saksi mata, Ani ditanyai oleh polisi.
“Apakah adik kenal orang ini?” Tanya Polisi sambil nunjuk ke si narapidana.
Iya!” Jawab Ani. “Semalam dia berada di kamar ibuku!”
“Apa yang dia lakukan di kamar ibumu?”
“Dia memberi saya hadiah!” Jawab Ani dengan polos.
”Wah, hebat. Hadiah apa yang dia berikan padamu?”
” Dia memberiku boneka Barbie. Selain itu ibuku juga diberi hadiah olehnya!”
”Apa itu?”
”Tongkat baseball. Lengkap dengan bolanya sebanyak dua buah!”

8 KENCING
Jono sedang tidur-tiduran ketika telepon genggamnya berdering. Rupanya itu panggilan dari temannya, Adul.
”Ada apa, Dul?” Tanya Jono.
”Tolong gue, Jon. Gue ada di kantor polisi nih. Ditangkep semalam!” Kata Adul dengan suara memelas.
Saat itu juga Jono langsung ambil motor dan tancap gas ke kantor Polisi. Di kantor Polisi dia mendapati Adul sedang tertunduk lesu dengan tangan diborgol.
”Apa yang terjadi?” Tanya Jono.
”Gue ditangkap polisi gara-gara kencing!” Ujar Adul.
”Masa kencing saja ditangkap. Memangnya bagaimana kejadiannya?”
”Waktu itu gue habis pesta Tahun Baru di rumah teman. Pulangnya naik motor sendirian. Karena tidak tahan kebelet, gue turun dan kencing di bawah tiang!”
”Wah masa ngencingi tiang saja sampai ditangkap dan diborgol sih. Memangnya tiang apa yang kau kencingi?”
”Tiang Monas!”


Lanjutannya saya posting besok ya... J

No comments:

Post a Comment