Bosen ngomongin politik? Sekedar intermezo, bagaimana
kalau kita nyari-nyari hal yang lucu di seputar dunia kriminal. Berikut ini beberapa
humor yang pernah saya buat. Semua humor yang saya tulis adalah asli hasil
karya saya sendiri (meski idenya saya comot dari sana sini he he...). Bagi yang
mau mencuplik, silakan tuliskan blog ini sebagai sumbernya ya! Selamat menikmati!
1 AYAM DAN TELUR
Dua
orang terlibat terlibat baku hantam akibat perbedaan pendapat mengenai mana yang diciptakan Tuhan lebih
dahulu, ayam ataukah telur. Karena gawatnya masalah ini, polisi menangkapnya dan
menghadapkannya ke depan Hakim.
“Ada
apa?” Tanya Pak Hakim.
“Dua
orang ini bertengkar tentang mana yang lebih dahulu diciptakan Tuhan. Telur
dulu atau ayam dulu. Karena saya bingung menjawabnya, saya bawa mereka ke Pak
Hakim untuk diambil keputusan mana yang benar!” Kata Polisi.
”Jadi menurut kalian, mana yang diciptakan lebih dahulu,
telur atau ayam?” Tanya Hakim pada dua orang
pemabuk tersebut.
”Menurut saya pasti telur dulu, Pak Hakim!”
Jawab Orang pertama. ”Soalnya ayam
berasal dari telur jadi tidak mungkin ada ayam kalau tidak diciptakan telur
terlebih dahulu!”
”Ah tidak begitu!” Jawab Orang kedua sengit.
”Telur kan keluar
dari pantat ayam. Ga mungkin ada telur kalau ga ada ayamnya. Jadi pasti ayam
diciptakan lebih dahulu sebelum telur!”
Setelah terjadi adu mulut dan hampir baku
hantam, akhirnya dengan jengkel Hakim mengetuk palu. ”Sudah! Sudah! Sidang
ditunda. Keputusan mana yang benar
telur atau ayam akan diambil pada tanggal 1 Januari!”
”Lho kenapa, Pak Hakim?”
”Soalnya pada tanggal tersebut saya libur dan sedang berada
di Eropa!”
2 PACAR
Seorang Kepala Polisi mengunjungi putranya yang sudah lama kuliah di Bandung. Karena dulunya si anak terkenal suka
main perempuan, Pak Polisi langsung menginterogasinya.
”Apakah selama ini
kau suka kelayapan di malam hari?” Tanya Kepala Polisi.
”Tentu saja tidak!” Jawab si Anak.
”Tidak pernah
mabuk-mabukan?”
”Tidak!”
”Tidak main ke klab
malam?”
”Tidak!”
”Syukurlah!” Ujar Kepala
Polisi lega. ”Ngomong-ngomong apa aktifitasmu pada
malam hari?”
”Saya cuma
menikmati teh!”
”Wah, itu bagus.
Teh memang baik untuk kesehatan. Teh apa yang pernah kau coba?”
”Cukup banyak. Ada
Teh Rina, Teh Ani, Teh Ema, Teh Neni dan masih banyak lagi. Pokoknya semua
teteh-teteh di Bandung sudah pernah saya coba!”
3 BARANG BUKTI
Seperti biasa,
pada saat menjelang pergantian tahun, Presiden memberikan pengurangan masa hukuman pada beberapa terpidana. Salah satunya diberikan pada seorang
Napi yang sudah menjalani hukuman selama 5 tahun. Tentu saja Napi tersebut
sangat gembira. Saat kembali ke selnya, dia bercerita tentang hal tersebut pada
temannya.
“Pak Presiden baik hati mengurangi
hukumanku satu tahun!” Kata si Napi dengan gembira.
”Bagaimana
caranya kau bisa berhasil mendapatkan keringanan hukuman?” Tanya sang teman.
”Soalnya aku
menyerahkan barang bukti kejahatanku yang selama ini dicari-cari polisi. Karena
aku dianggap bersedia bekerjasama, hukumanku di peringan!” Jawab si Napi.
Teman si Napi yang memang kurang
berpendidikan mengerutkan keningnya ”Barang bukti itu
apaan sih?”
”Barang bukti
adalah barang yang kau pakai saat melakukan kejahatan. Kau juga bisa
memberikannya pada polisi sehingga hukumanmu bisa diperingan juga!” Jawab si
Napi.
Teman si Napi itu
merenung sejenak, kemudian menggeleng dengan sedih. ”Aku tidak bisa memberikan
barang buktiku pada polisi!”
”Kenapa? Apa
barangnya hilang?”
”Tidak juga.
Barang itu masih ada padaku!”
”Kalau begitu
berikan saja pada mereka. Tidak apa-apa kok. Barang itu akan diamankan oleh
Polisi dan disimpan di ruang besi yang aman!”
”Itulah sebabnya.
Aku tidak ingin barang bukti itu diambil
dariku dan disimpan disana!”
”Lho kenapa?”
”Pokoknya tidak
bisa. Biar aku diberi keringan sepuluh tahun juga tetap tidak akan kuberikan!”
”Wah kau ini
bodoh sekali. Memangnya kejahatan apa sih yang dulu kau lakukan?”
”Pemerkosaan!”
4 PEMUKULAN
Doni mengunjungi temannya, Dono, yang sedang terbaring di kantor polisi dengan kedua tangan
bengkak-bengkak.
”Kenapa tanganmu, Don?”
”Malam tadi aku mabuk di sebuah
klab malam. Tiba-tiba ada
seseorang yang menghalangi jalanku. Aku sudah menyuruhnya menyingkir, tapi dia
tetap tidak mau minggir. Jadi kupukuli saja dia hingga tanganku memar-memar!”
”Wah hebat sekali orang itu. Tahan pukul sampai-sampai tanganmu hancur
begitu!”
”Ya. Dia memang kuat. Kupukuli dia semalaman, dia tetap berdiri dengan
kokoh!”
”Hebat. Terus sekarang dimana orang itu?”
”Ah, dia bukan orang kok. Tadi pagi
Pak Polisi bilang bahwa yang kupukuli itu.... tiang listrik!”
5 BERCINTA
Seorang narapidana sudah dua tahun hidup di
penjara. Menjelang Tahun Baru ini, dia selalu teringat pada istrinya di rumah.
Rasa rindunya sudah tidak tertahan lagi. Akhirnya dia menulis surat yang isinya
”Wahai pujaanku. Aku benar-benar sudah tidak tahan lagi. Aku selalu terkenang
akan wajahmu dan tubuhmu yang seksi. Ijinkan aku mencium dan memelukmu. Betapa
bahagianya diriku seandainya kita bisa bercinta saat ini juga.”
Setelah menulis surat itu, diberikannya surat
itu pada Sipir untuk diposkan. Seminggu kemudian, narapidana itu diberi kesempatan untuk menelpon. Dengan
penuh semangat ia langsung menghubungi istrinya.
”Hai sayang, apa kau sudah menerima surat
yang kukirimkan minggu lalu?”
”Surat yang mana?” Tanya istrinya di telepon.
”Itu lho, surat yang isinya betapa aku ingin
bercinta denganmu!”
”Oh, itu surat darimu, toh? Minggu lalu memang ada Petugas Pos yang
memberikan surat itu padaku. Karena
tidak ada nama pengirimnya, kupikir itu surat cintanya Pak Pos untukku. Jadi
kuikuti saja semua
saranmu di surat tersebut!”
6 HANTU
Suatu
malam, Gino mendapat telepon
dari kantor polisi bahwa temannya yang bernama Roni mengalami
kecelakaan lalulintas bersama
istrinya. Malam itu juga Gino segera memacu kendaraannya menuju pos polisi.
”Bagaimana keadaan teman saya itu, Pak?” Tanya Gino
pada seorang petugas.
”Oh, Pak Roni dan istrinya mengalami kecelakaan dan langsung
meninggal dunia di tempat!” Jawab petugas.
”Sekarang jasad mereka ada dimana?” Tanya
Gino.
”Di rumah sakit!”
Gino
bergegas memacu mobilnya menuju rumah sakit. Begitu sampai disana, dia diantar
seorang suster menuju kamar mayat. Meski dengan
takut-takut, Gino memaksakan diri mengikuti Suster tersebut. Setelah
memastikan bahwa yang mengalami kecelakaan itu adalah Roni dan istrinya, diapun
langsung pulang.
Karena masih terbayang-bayang wajah kedua
mayat itu, Gino jadi tidak bisa
tidur. Tepat tengah malam, tiba-tiba HP Gino berdering.
”Halo siapa ini?” Tanya Gino dengan
takut-takut.
Terdengar suara perempuan.”Apakah saya bicara
dengan Pak Gino?”
”Ya. Saya Gino!”
”Apakah benar Roni sudah meninggal?”
Gino langsung celingukan dengan bulu kuduk
merinding. Diapun menjawab setengah berbisik. ”B..betul. Dia sudah meninggal
bersama istrinya. Ngomong-ngomong siapa anda?”
”Saya istrinya Roni. Saya sedang berdiri di
depan pintu rumah anda sekarang..!”
Mendengar itu, Gino langsung pingsan.
Suara di telepon itu tiba-tiba berteriak.
”Pak? Pak Gino? Kenapa Pak? Maksud saya, saya ini istri mudanya!”
7 BASEBALL
Seorang mantan
narapidana sudah lama mengincar seorang janda beranak satu
yang tinggal di sebelah rumahnya. Saking ngebetnya dia nekat menyatroni rumah tersebut pada malam hari. Setelah bersusah-payah
melewati cerobong asap, akhirnya diapun berhasil masuk ke kamar janda tersebut.
Ternyata si Janda menyambutnya dengan antusias, sehingga terjadilah perbuatan
terlarang.
Pada saat mereka
sedang asyik bermesraan, Ani, anak si janda yang berusia lima tahun, masuk ke
kamar mereka. Tentu saja keduanya yang sedang dalam keadaan telanjang bulat
kaget setengah mati. Tetapi akhirnya dengan sedikit akal bulus, mereka berhasil
membuat Ani keluar kamar dan kembali tidur.
Esok harinya para
tetangga melaporkan perbuatan si narapidana ke polisi. Si narapidana pun
ditangkap. Sebagai saksi mata, Ani ditanyai oleh polisi.
“Apakah adik kenal orang ini?” Tanya Polisi sambil
nunjuk ke si narapidana.
”Iya!” Jawab
Ani. “Semalam dia berada di kamar ibuku!”
“Apa yang dia lakukan di kamar ibumu?”
“Dia memberi saya hadiah!” Jawab Ani dengan polos.
”Wah, hebat. Hadiah apa
yang dia berikan padamu?”
” Dia memberiku
boneka Barbie. Selain itu ibuku juga diberi hadiah olehnya!”
”Apa itu?”
”Tongkat baseball.
Lengkap dengan bolanya sebanyak dua buah!”
8 KENCING
Jono sedang tidur-tiduran ketika telepon
genggamnya berdering. Rupanya itu panggilan dari temannya, Adul.
”Ada apa, Dul?” Tanya Jono.
”Tolong gue, Jon. Gue ada di kantor polisi
nih. Ditangkep semalam!” Kata Adul dengan suara memelas.
Saat itu juga Jono langsung ambil motor dan
tancap gas ke kantor Polisi. Di kantor Polisi dia mendapati Adul sedang
tertunduk lesu dengan tangan diborgol.
”Apa yang terjadi?” Tanya Jono.
”Gue ditangkap polisi gara-gara kencing!”
Ujar Adul.
”Masa kencing saja ditangkap. Memangnya
bagaimana kejadiannya?”
”Waktu itu gue habis pesta Tahun Baru di
rumah teman. Pulangnya naik motor sendirian. Karena tidak tahan kebelet, gue
turun dan kencing di bawah tiang!”
”Wah masa ngencingi tiang saja sampai
ditangkap dan diborgol sih. Memangnya tiang apa yang kau kencingi?”
”Tiang Monas!”
Lanjutannya saya posting besok ya... J
No comments:
Post a Comment