Pages

Welcome.....

SELAMAT DATANG di blog ngocol politik. Tempat gue ngocol segala macam topik dari mulai masalah politik, berita terkini, opini publik, pengetahuan populer hingga humor. Blog ini 100% buah pikiran anak negeri, bebas dari afiliasi politik dan SARA. Semua orang boleh baca, syaratnya ga boleh sakit hati ha ha.! So, enjoy my blog!

Apr 29, 2014

Humor CAPRES 2014


Sebentar lagi kita akan mengikuti pemilihan capres dan cawapres 2014. Untuk itu saya coba iseng-iseng membuat beberapa humor tentang itu. Semua humor yang saya tulis disini adalah asli karya saya sendiri. So, bagi yang mau mencuplik dipersilakan asal disebutkan sumbernya, ya! Selamat menikmati!


PEKERJAAN
Dua orang pria bertemu di sebuah halte Busway. Sambil menunggu bis datang, keduanya berbincang-bincang.
 “Jaman sekarang cari pekerjaan susah, ya!”  Kata Pria pertama.
 “Betul!” Jawab Pria kedua “Jangankan pekerjaan tetap, kerja sistem kontrak aja sulitnya minta ampun!”
 “Ooh jadi anda juga pekerja kontrak ya? Sama dong. Saat ini saya dikontrak perusahaan untuk bekerja selama 2 tahun.  Entah saya bisa dapat kerjaan lagi atau tidak setelah itu!”
 “Kalau saya dikontrak setiap lima tahun. Lima tahun pertama saya berhasil memperpanjang kontrak kerja. Sekarang sudah lima tahun kedua!”
“Wah hebat, berarti anda sudah sepuluh tahun dikontrak ya!”
“Iya. Sekarang tinggal beberapa bulan lagi masa kerja saya habis! Setelah itu saya tidak mungkin dapat bekerja lagi!” Jawab pria kedua sedih.
 “Kenapa anda sedih? Anda kan bisa melamar lagi untuk lima tahun berikutnya!”
 “Sudah tidak mungkin!”
 “Lho kenapa? Memangnya apa pekerjaan anda?”
 “Presiden!”

GOYANG CAPRES
Menjelang Pilpres 2014, semua capres cawapres saling gontok-gontokan hingga suasana politik jadi tak terkendali. Untuk menghindari kerusuhan, KPU terpaksa membatalkan pemilu presiden.
“Karena kondisi politik negeri jadi tidak terkendali, Pemilu batal dilaksanakan dan diganti dengan kontes. Siapa yang memenangkan kontes, dialah yang akan jadi Presiden RI 2014-2019” Kata KPU dalam sebuah konfrensi pers.
Setelah anggota KPU berunding selama dua minggu, akhirnya diputuskan bahwa pemilihan presiden dilakukan melalui kontes goyang dangdut. “Hitung-hitung melestarikan budaya bangsa!” Ujar Ketua KPU.
Agar para capres cawapres tidak malu bergoyang, pelaksanaan kontes dilakukan secara tertutup di ruang KPU. Setelah semua persiapan selesai, kontespun dimulai. Musik dangdut paling hot diperdengarkan. Semua capres cawapres dipanggil satu-satu ke dalam ruangan untuk mempertontonkan keterampilannya bergoyang.
Sore harinya kontespun selesai. KPU mengumumkan bahwa pemenang pertama diraih oleh Abu Rizal Bakrie (ARB) dan dia berhak jadi presiden. Sementara pemenang kedua dimenangkan oleh Jokowi yang berhak menduduki kursi wakil presiden. Para wartawan tentu saja jadi penasaran kenapa kedua orang tersebut yang menjadi pemenang. Untuk memenuhi kepenasaran para wartawan, ARB dan Jokowi mengadakan konferensi pers.
Dalam konfrensi, seorang wartawan bertanya pada ARB “Bagaimana Pak ARB bisa sukses memenangkan kontes?”
“Ah mudah saja!” Jawab ARB. ” Sebagai pemilik perusahaan gas Lapindo, saya sudah terbiasa melihat karyawan saya ngebor tanah. Jadi begitu dipanggil untuk unjuk kebolehan, saya langsung saja goyang ngebor ala Inul Daratista sampe pantat ambrol!”
Semua wartawan bertepuk tangan. Sekarang giliran Jokowi yang ditanya.
“Pak Jokowi, anda kan terkenal kalem dan santun, tapi ternyata anda bisa juga sukses bergoyang dangdut hingga mengalahkan capres dan cawapres lainnya. Apa rahasia Bapak?”
“Tidak ada rahasia apapun” Jawab Jokowi. “Bagi saya goyang dangdut itu sudah biasa. Saya kan pengusaha Meubel!”
“Lho apa hubungannya goyang dangdut dengan perusahaan Meubel? Memangnya goyang apa yang bapak pertontonkan?”
“Goyang Gergaji!”

MATI
Tiga bulan menjelang pilpres, masyarakat Indonesia dihebokan dengan kabar kematian salah satu capres. Setelah dilakukan penyelidikan oleh pihak kepolisian, mayat sang capres langsung diangkut ke rumah sakit untuk diotopsi. Seorang wartawan harian nasional menemui dokter forensik rumah sakit untuk mengusut penyebab kematiannya.
“Kira-kira apa penyebab kematian beliau?” Tanya Wartawan.
“Dari hasil pemeriksaan Tim Forensik, capres tersebut meninggal karena terkena kanker otak!” Jawab Dokter.
“Maksud dokter?”
“Ya anda tahu kan, dia itu sudah bertahun-tahun jadi politisi. Otaknya jarang dipakai. Nah tiba-tiba dua bulan terakhir ini dia memaksa otaknya bekerja terlampau keras. Terlalu banyak mikir hingga akhirnya mengalami kematian!”
“Memangnya dia mikirin apa, Dok?”
“Koalisi!”

SIMPATISAN
Kapolda baru saja mendapat laporan bahwa sejak pagi lalulintas di Kota Jakarta macet total. Semua kendaraan di seluruh penjuru kota mendadak berhenti sama sekali dan tidak bisa bergerak. Dengan marah Kapolda mendatangi Kepala Direktorat Lalulintas untuk mengetahui penyebab kemacetan aneh tersebut.
“Apa yang terjadi?” Tanya Kapolda.
“Maaf, Pak, terjadi human error. Petugas yang mengatur lampu lalulintas dengan sengaja menyalakan lampu merah di seluruh sudut kota!” Jawab Kaditlantas.
“Kenapa?”
“Katanya dia simpatisan capres dari salah satu partai nasionalisis. Jadi dia sengaja mengotak-atik semua lampu lintas agar menyala merah sebagai bentuk simpatinya terhadap warna partai yang ia dukung!”
“Kalau begitu pecat dia dan ganti yang lain!” geram Kapolda.
Satu jam kemudian Kapolda mendapat laporan bahwa terjadi kejadian yang mengagetkan. Sekarang seluruh jalanan di kota Jakarta tidak hanya macet, tapi terjadi tabrakan sangat parah di semua persimpangan jalan.
Kapolda segera menemui Kaditlantas. “Ada apa lagi ini? Apa kau belum pecat petugas keblinger tadi?”
“Sudah, Pak. Sejam lalu petugasnya sudah saya ganti!” Jawab Kaditlantas.
“Lalu kenapa sekarang malah terjadi tabrakan kendaraan di seluruh kota?”
“Ah, kebetulan petugas penggantinya ternyata simpatisan capres dari salah satu partai juga!”
“Partai apa?”
“Partai islam, Pak!”

KUNJUNGAN KENEGARAAN
Presiden Indonesia periode 2014-2019 akhirnya terpilih. Untuk memperkenalkan diri sekaligus mempererat hubungan antar negara, Presiden berencana melakukan kunjungan ke seluruh negara yang ada di Benua Eropa. Kementerian Luar Negeri segera mengontak negara-negara sahabat untuk membuat jadwal kunjungan. 
Seminggu kemudian, lawatan presiden dimulai. Seluruh negara eropa dikunjungi. Tetapi begitu sampai ke negara Spanyol, presiden tiba-tiba mengalami kecelakaan. Pejabat kedutaan langsung menggelar konferensi pers. Puluhan wartawan asing turut diundang dalam konferensi.
“Apa benar presiden anda mengalami kecelakaan?” Tanya seorang wartawan asing.
“Betul. Beliau mengalami kecelakaan saat melihat pertunjukan adu banteng. Seekor banteng tiba-tiba mengamuk dan menyeruduk presiden hingga luka parah!”
“Kenapa bisa begitu?” Tanya wartawan.
“Ah, ini karena Presiden memaksa melihat pertunjukan dengan menggunakan baju partai!”
“Memangnya presiden anda dari partai mana?”
“PDIP!”

FILM
Tiga orang pendukung capres 2014 sedang berkumpul di sebuah warung kopi.
Seorang pendukung Jokowi berkata “Jokowi jelas-jelas capres paling hebat. Diantara semua capres lain, cuma dia yang pernah di filmkan. Judul filmnya pun sama dengan namanya yaitu JOKOWI!”
Pendukung Prabowo tidak mau kalah. “Pak Prabowo memang belum pernah di filmkan. Tapi ada satu film yang judulnya mencerminkan kekuatan partai beliau yaitu film Garuda Di Dadaku!”
Pendukung ARB ingin menyombongkan capresnya juga. Tapi dia bingung film apa yang sesuai dengan imej ARB. Akhirnya setelah berpikir sejenak dia berkata “Dua capres kalian tidak ada apa-apanya dibanding ARB. Dia punya film sendiri yang lebih hebat. Bahkan film ini sudah dirilis sejak 1970 dan langsung dibintangi Suzzana si Ratu Horor!”
“Film apa itu?” Tanya dua pendukung yang lain.
“Bernafas dalam Lumpur”

WARNA PARTAI
Presiden Obama sangat peduli terhadap demokrasi di Indonesia. Saat mendekati pemilihan capres cawapres, dia meminta kedutaan Indonesia untuk mengirim 1 orang wakil dari masing-masing partai untuk berkunjung ke Gedung Putih. Kedutaan segera mengirim empat orang. Satu orang wakil dari Partai Demokrat, satu orang dari PDIP dan sisanya dari PPP dan Golkar.
Setelah semua wakil berkumpul, Presiden Obama berkata “Saya sangat senang dengan demokrasi Indonesia. Pemilu di negara anda selalu diikuti cukup banyak partai sehingga sangat semarak. Apalagi masing-masing partai biasanya punya lambang warna masing-masing. Oleh sebab itu, saya ingin anda semua memberi saya sebuah hadiah berupa benda yang ada ditubuh anda yang sesuai dengan warna partai yang anda wakili!”
Semua wakil partai tentu saja kelimpungan. Mereka sibuk mencari benda-benda ditubuh mereka yang sama dengan warna partai.  Setelah ketemu, mereka maju satu persatu.
Giliran pertama adalah wakil Partai Demokrat. Dia mempersembahkan pulpen berwarna biru. Obama pun langsung menerimanya dengan gembira dan menyelipkan pulpen tersebut di saku kemejanya. Giliran kedua wakil PDIP. Dia mempersembahkan sapu tangannya yang kebetulan berwarna merah. Obama menerimanya dengan gembira, mencium saputangan tersebut dan memasukannya ke saku jas. Giliran ketiga wakil PPP. Kebetulan celana yang dipakainya berwarna hijau. Dengan malu-malu dia membuka celananya dan menyerahkannya pada Obama. Dengan berseri Obama langsung memakai celana tersebut. Giliran terakhir adalah wakil dari Partai Golkar. Tapi ternyata orangnya tidak ada.
“Lho mana wakil dari Partai Golkar?” Tanya Obama sambil celingukan.
“Beliau tadi minta ijin keluar ruangan, Pak!” Jawab seorang ajudan. “Dia bilang satu-satunya benda yang sesuai dengan warna partainya ada di dalam tubuhnya, jadi beliau minta anda menunggu selama 5 menit untuk mempersiapkan benda tersebut!”
“Wah luar biasa!” ujar Obama sumringah “Wakil Golkar ini ternyata sedemikian mencintai partainya sampai-sampai hadiahnya pun disimpan di dalam tubuh agar bisa dibawa kemana-mana. O ya ngomong-ngomong dimana dia mempersiapkan benda tersebut?”
“Di toilet, Pak!”

No comments:

Post a Comment