Tahu April Mop kan? Itu lho, sebuah budaya barat yang biasa
disebut April Fools' Day yang dirayakan setiap tanggal 1 April. Namanya juga
Fools’Day, itu berarti pada tanggal tersebut kita boleh membohongi orang lain
tanpa harus merasa bersalah. Yang dibohongi juga ga boleh protes karena namanya
juga Fools’Day, hari boleh berbohong. Jadi kalo kita ternyata di tipu alias
dibohongi habis-habisan pada hari April Mop, tiada yang bisa kita lakuin selain
pasrah menyerah dan terima nasib. Salah sendiri ga inget tanggal tersebut jadi
kecele alias terjebak kebohongan. Di sejumlah negara, kadang April Mop tidak
hanya dilaksanakan pada 1 April, tapi bisa juga pada tanggal-tanggal yang lain
asalkan masih di bulan yang sama.
Bagi gue, ide April Mop adalah sebuah ide luar biasa. Magnificient, cerdas, briliant, super jenius. Ternyata ada juga ide sableng yang ngijinin kita berbohong meski cuma sehari dalam satu tahun.
Sebagaimana kita ketahui, berbohong adalah sesuatu yang ditabukan
oleh semua agama di dunia. Jadi, menurut gue, ide April Mop ini merupakan suatu
jalan tengah yang baik. Bayangkan betapa lelahnya kita ketika harus jujur
seumur hidup. Sejak kita lahir ke dunia ramai, kita udah dicekoki
nasihat-nasihat dari bokap, nyokap, nenek, kakek, buyut, mbah untuk tidak boleh
berbohong. Kita ga boleh berbohong meskipun satu kali.
Waktu bayi gue sempet nanya sama engkong gue “Kong, sampai kapan
kita ga boleh berbohong?”.
“Seumur hidup!” Jawab Engkong gue tegas.
“Ga ada liburnya tuh Kong?”.
“Kagak. Emangya sekolah, pake libur segala!” Jawab Engkong gue
sewot.
“Emang kenapa kita ga boleh berbohong?”
“Bohong itu dusta eh dosa. Sekali berbohong, seumur hidup kita
akan terus terbiasa berbohong. Jadi tar dosa lu bakal numpuk ga ketulungan!”
“Kata siapa tu Kong?” Gue nanya dengan kritis.
“Kata semua orang. Kata kyai, haji, ustad, pendeta, padri dan
segambreng penceramah agama!” Jawab engkong gue mulai hilang kesabaran.
“Ah masa sih Kong? Emang mereka tau darimana?”
Engkong gue yang emang orangnya punya sumbu pendek alias mudah
meledak, langsung naik darah akibat cecaran pertanyaan gue. “Ribet banget
sih lu jadi bayi? Baru lahir aja udah banyak omong, apalagi udah gede. Mau jadi
caleg lo ya? Pokoknya sekali ga boleh ya ga boleh!” Teriak Engkong.
Saking jengkelnya, Engkong gue nyoba menjewer telinga
gue. Melihat hal tersebut, gue kebingungan juga tuk ngelawan. Gue pikir,
sebagai bayi yang masih segede upil, ga mungkin gue ngelawan engkong yang
umurnya aja beda 77 tahun 11 bulan. Tapi
sebagai bayi ajaib, gue ga kalah akal. Gue langsung menggunakan jurus pamungkas
yang dimiliki semua bayi yaitu menangis
sekeras-kerasnya.
“WOOO....AAAAAAAAAAA!” Gue nangis sekencang-kencangnya dengan nada
1000 oktaf. Dan hasilnya luar biasa. Nenek gue yang jago kungfu tergopoh-gopoh
masuk. Akhirnya bukannya telinga gue yang kena jewer, malah sebaliknya, engkong
gue yang kena. Dengan jurus “Paruh
Bebek Nyosor Biskuit”, nenek gue langsung ngejewer telinga engkong gue sambil
di seret kebelakang rumah. Gue ga tahu apa yang terjadi setelah itu (terlalu sadis untuk
diceritakan). Yang jelas gue denger suara nenek gue teriak dengan kencang “GA
MALU LU YA! UDAH BANGKOTAN MASIH GANGGUIN CUCU GUE. RASAKAN INI!” Terdengar
suara BAK-BUK-BAK-BUK disertai jerit tangis engkong gue.
Setelah itu selama seminggu engkong gue jalannya ga normal.
Kayaknya dia kena jurus “Menghajar Timun Meremas Semangka!” Sebuah jurus
rahasia milik nenek gue yang bisa bikin laki-laki sejati langsung jadi kasim.
Bahkan Mak Erot pun belum tentu bisa ngembaliin seperti semula.
Dari obrolan dengan engkong gue tersebut, gue jadi tahu kalo
berbohong itu dosa. Engkong gue aja sampe ngorbanin selangkangannya demi
meyakinkan gue tentang pentingnya jadi orang yang jujur.
Hidup bersih dan jujur memang sudah jadi pegangan gue sejak dulu.
Tapi emang berat juga sih kalo kita harus jujur setiap waktu.So, begitu gue tau
ada yang namanya hari berbohong, gue langsung jingkrakan. Gue merasa kayak
penghuni neraka yang baru aja dengar pengumuman dari Malaikat Maut bahwa semua
penghuni boleh liburan ke surga selama sehari.
Saking bahagianya, sebulan sebelum tanggal 1 April, gue udah
siapin segudang trik penipuan. Rencana gue, tepat pada Tanggal 1 April pukul
06.00 semua orang akan gue tipu. Sasaran utama gue adalah temen-temen gue yang
selama ini pelit ngasih utangan. Setidaknya ada tiga orang teman gue yang jadi
incaran utama untuk gue bohongi habis-habisan sampe semaput.
Sasaran pertama gue adalah si Ramli (nama samaran) yang bulan lalu
ga mau ngasih gue utangan. Temen gue yang PNS itu gue kirimin surat kaleng
berisi panggilan palsu dari Polres. Gue tulisin di suratnya “Saudara mesti
menghadap Kabareskrim saat ini juga terkait proyek yang sedang saudara
kerjakan!”.
Gara-gara keisengan gue tersebut, Si Ramli terpaksa nongkrong
seharian di kantor Bareskrim tuk ketemu sang Kepala Polisi. Sialnya lagi, tu
Kepala Polisi kebetulan lagi ga berada di tempat sehingga baru jam 3 sore si
Ramli berhasil menghadap.
Begitu ketemu, Kepala Bareskrim menatap si Ramli dengan pandangan
heran “Saudara ada keperluan apa?” Si Ramli pun nangis kejer-kejer.
Rasain lu!
Sasaran gue yang kedua adalah Si Bona (nama samaran tapi rada-rada
mirip nama aslinya). Gue dendem ke dia karena pernah waktu makan-makan dia
kabur sehingga gue terpaksa harus bayarin. Gue inget waktu itu gue nyaris
bangkrut akibat bayarin makannya yang super gembul hingga kantong gue cekak dan
terpaksa gue puasa selama tiga hari.
Waktu itu gue inget si Bona ini baru saja check up ke klinik Z tuk
kontrol kolesterol. Ini memberi gue inspirasi gokil. Gue suap adik ipar gue
yang cewek tuk nelepon si Bona, pura-pura jadi suster klinik.
Dengan gaya profesional, adik ipar gue nelepon si Bona “Halo, saya
suster klinik Z. Bapak Bona hari ini juga ditunggu bagian operasi bedah di
Rumah Sakit di Bandung tuk pemeriksaan pra-operasi. Dari hasil diagnosis Dokter
X, kolesterol Bapak melewati ambang batas maksimal sehingga harus operasi
jantung. Bapak langsung kami rujuk ke RS pusat. Kalau hari ini tidak segera
check up disana, Bapak berpotensi terkena stroke!”
Kagak lupa di akhir telepon, Adik ipar gue ngasih alamat RS
rujukan.
Hasilnya sungguh menakjubkan. Si Bona panik setengah mati. Dia
langsung pulang dari kantor kemudian ngumpulin semua keluarganya. Enyak, Babe,
Om, Tante, Engkong, Engking, Sodara, Sodari semua dikumpulin. Sambil
nangis-nangis dia cerita tentang vonis dokter yang baru dia denger. Setelah
rundingan, Si Bona dan keluarganya rame-rame ke RS Pusat tuk check up. Hasilnya si
Bona ditolak mentah-mentah sama rumah sakit karena ga terdaftar sebagai
pasien.
Dari berita resmi yang gue denger, nyaris terjadi tawuran masal
antara keluarga si Bona dengan satpam rumah sakit karena mereka maksa masuk.
Seorang perawat dikabarkan terkena benturan benda keras hingga harus dilarikan
ke UGD. Demikian laporan kami dari tempat kejadian perkara. Kembali ke meja
siar. Begitulah kira-kira berita yang gue terima.
Dalam satu hari si Bona kehilangan duit jutaan rupiah tuk bayarin
transport ke RS pusat yang lokasinya cukup jauh (gue denger dia sampe nyewa
truk tronton tuk ngangkut 70 anggota keluarganya yang rata-rata berbadan
tambun). Biaya tersebut termasuk biaya makan siang seluruh rombongan yang
nyaris membuat restoran gulung tikar, plus biaya tuk ngobatin si perawat yang
kena gebuk.
Hanya dengan satu telepon, dendam gue terbalas dengan maksimal.
Bener-bener pembalasan yang nikmat.
Orang ketiga yang gue incar tuk gue tipu adalah Jono (nama samaran
juga), teman gue yang berprofesi sebagai guru olahraga SMA. Gue dendam berat
sama dia karena dulu waktu maen futsal, dia sengaja nendang kaki gue sampe kaki
gue gempor dan nyaris pulang dengan merangkak. Sama dengan tipuan ke si Ramli,
gue kembali gunain surat tuk ngejebak Jono. Waktu itu gue kebetulan tahu si
Jono ini naksir sama Rika, muridnya sendiri. Jadi gue bikin surat kaleng yang
isinya pura-pura dari orang tua si Rika.
Isi suratnya kira-kira begini “Kepada Yth. Kepala Sekolah SMA X.
Semalam anak kami bernama Rika, Kelas IIIb, menangis. Setelah kami desak,
akhirnya dia mengaku sudah hamil 2 bulan akibat perbuatan seorang guru olahraga
bernama Jono. Oleh karena itu, kami sebagai orang tua Rika menuntut
pertanggungjawaban sekolah atas perbuatan bejat tersebut!”.
Hasil tipuan gue tersebut kembali berbuah hasil yang luar biasa
memuaskan. Si Jono langsung dipanggil kepala sekolah dan disidang oleh para
guru senior. Bahkan si Rika juga ikut dipanggil sebagai korban. Pertengkaran
besar terjadi hingga Kepala Sekolah nyaris mendatangkan polisi anti huru-hara.
Hua ha ha....dendam gue kembali terbalaskan dengan sempurna.
Semua rencana penipuan gue sukses besar. Saking bangganya akan
keberhasilan rencana gue tersebut, gue sempat menjuluki diri gue sebagai Penipu
Nomor Satu Di Dunia. Sejajar dengan Irving Rosenfeld dalam film American Hustle atau Frank
Abagnale, tokoh di film Catch
Me If You Can yang diperankan
Leonardo Dicaprio yang sukses ngedodolin FBI.
Sukses dengan rencana April Mop gue, besoknya gue datengain ketiga
temen gue tersebut dengan wajah tanpa dosa. Mereke bertiga tentu saja ga tahu
kalau gue lah dalang dibalik kesialan mereka pada Tanggal 1 April. Sebagai
lelaki gentle, gue pun
ngaku bahwa semua kesialan mereka adalah perbuatan gue. “April Mop, fren!”
teriak gue sambil tertawa bekakakan. Biasanya dalam kisah April Mop, kalau
sudah ngaku begitu, orang yang tertipu ga boleh marah. Tapi ternyata
sebaliknya. Gue gue malah dikejar-kejar dengan golok.
“April Mop...April Mop...boleh bohooong!!!” Teriak gue. Tapi tak
ada satupun dari mereka yang percaya. Ramli, Boni dan Jono ngeroyok gue sampe
semaput. Gue pun terpaksa terkapar di ruang UGD dengan sembilan jahitan di
pantat dan tiga memar di perut.
Nah ngomong-ngomong tentang April Mop, gue jadi ingat pemilu
legislatif kemarin. Tepat tanggal 9 April 2014, seluruh elemen bangsa
melaksanakan pesta demokrasi dengan mencoblos di TPS. Tidak hanya Tahun 2014,
pada Pileg Tahun 2009 juga dilaksanakan pada tanggal yang 9 April. Gue sih ga
masalahin tanggalnya, yang gue masalahin adalah bulannya. KENAPA HARUS BULAN
APRIL? Apa karena bulan tersebut terkenal dengan “April Mop” nya? Kalau
benar, gue acungin jempol sama KPU. Berarti KPU telah menyelamatkan para calon
anggota legislatif kita dari dosa. Lho kenapa? Karena Bulan April kan punya
April Mop. Selama ini kan para calon anggota dewan yang terhormat sering
ketahuan bohongnya daripada benernya. Jadi kalo Pilegnya di bulan April, mereka
aman tuh. Kalau ditanya tentang janji-janji kampanyenya dulu, mereka bisa
bilang “KAN PEMILU NYA JUGA APRIL MOP ALIAS BOONG-BOONGAN!” Bener-bener SABLENG!***
ASalam NGJCJL.........
No comments:
Post a Comment