Ditengah hingar-bingar pencapresan, ternyata banyak juga politikus bangkotan, yang selama ini hilang entah kemana, tiba-tiba muncul di TV bak pahlawan kesiangan. Ngasih komentar ini itu sambil cengengesan ga tahu malu. Hal ini ditambah lagi ramainya pemberitaan ga jelas yang berbau ‘politik hitam’ dengan mendiskreditkan calon tertentu. Wajar aja situasi jadi makin memanas. Semua bakal calon capres dan cawapres jadi pada blingsatan kayak ikan dimasukin ke minyak panas.
Sekarang ini, semua bakal calon capres-cawapres tampaknya
seperti sedang lomba lari. Berebutan tuk nyampe finish dan dinobatkan jadi
pemimpin tertinggi negeri. Semua punya cara sendiri-sendiri bagaimana
memenangkan lomba. Mari kita lihat strategi masing-masing bakal capres dalam
memenangkan lomba:
1.
ARB: Menurut gue, Mr.
ARB patut dinobatkan sebagai peserta lomba paling bersemangat. Dua tahun
sebelum pemilu, doi udah curi start. Lari bak pelari maraton 10 km. Dimulai
dengan persiapan yang sempurna, lari perlahan sambil mengatur nafas dengan
rencana akan langsung sprint begitu nyampe 1oo m terakhir. Tapi apa daya,
begitu tinggal 1 km lagi, larinya terhambat. Udah ngabisin tenaga mati-matian
ternyata suara partai ga mendukung. Otomatis larinya jadi lambat. Waktu jadi
habis tuk lirik kiri lirik kanan nyari tenaga baru tuk nyampe finish. Apakah
beliau pada akhirnya bisa sampe finish dengan selamat? Kita tunggu nanti!
2.
Prabowo: Latar belakangya
sebagai jenderal bintang 3 membuatnya piawai dalam strategi lomba. Pengalaman
segudang dalam latihan perang membuat semua ototnya terlatih baik. Beliau ini
termasuk yang curi start juga dalam kampanye capres. Tapi berbeda dengan ARB
yang demikian menggebu-gebu, Prabowo terbilang lebih tenang. Doi milih gaya
jalan santai ketimbang gaya maraton. Sebagai nominator pemenang kedua setelah
Jokowi, beliau udah yakin 100% bakal memenangkan lomba. Apalagi perolehan suara
partainya pemilu kali ini melejit bak meteor. Tapi apa dengan gaya seperti ini
doi bisa memenangkan lomba? Kita tunggu hasilnya.
3.
Win-HT: Pasangan mantan
jenderal dan pengusaha media terbesar di Indonesia ini udah curi start sejak
jauh-jauh hari. Popularitas Wiranto serta dukungan dana tak terbatas dari Hari
Tanusudibyo membuat pasangan ini punya percaya diri sangat tinggi tuk
memenangkan pemilihan capres-cawapres. Tanpa melirik partai lain, mereka
langsung bergandengan tangan. Strateginya adalah lari berpasangan, saling
berpegangan tangan sampai finish. Sayang begitu pencapaian suara partai ga
memenuhi harapan, keduanya mandek di tengah jalan. Lirik sana lirik sini cari
dukungan. Apakah pasangan ini tetap langgeng dan bisa tetap berlari sampai
finish? Ataukah keduanya harus cerai dan nyari pasangan dari partai lain? Masih
perlu dipertanyakan.
4.
Jokowi: Doi ga pernah
kepikiran bakal ikut lomba lari menuju RI-1. Jadinya lambat antisipasi. Selama
ini doi lagi asyik benahi Jakarta ketika tiba-tiba Megawati menjatuhkan bom
atom. “Lu harus nyapres!” Begitulah kira-kira perintah bu Mega. Otomatis Jokowi
jadi kelimpungan bak sapi disundut pantatnya. Pontang-panting lari sambil disorakin
penonton. Tapi ya namanya juga Jokowi, selalu kalem dan low profile, biar dicemooh dan dijelek-jelekan lawan politiknya,
tetap lari dengan tenang. Ga kepengaruh. Anjing menggonggong kafilah berlalu.
Apakah ketenangan Jokowi bisa membawanya jadi orang nomor satu di negeri ini?
Kita masih harus menunggu hasilnya nanti.
Nah, untuk meramalkan siapakah diantara keempat peserta
lomba ini yang akan memenangkan lomba lari, tentu kita harus pelajari dulu
seperti apa syarat untuk memenangkan lomba. Syarat memenangkan lomba lari
diantaranya adalah sebagai berikut:
1.
Peserta lomba ga boleh berbadan gemuk. Kalau punya badan
tambun ya sadar diri donk, ga usah ikut lomba lari. Orang gemuk ga mungkin bisa
menang. Mendingan ikut lomba gulat atau lomba tarik tambang aja. Untuk jadi
pemenang lomba lari menuju RI-1, jelas ga boleh gemuk, tapi harus langsing. Ga
boleh punya beban berlebihan. Misalnya beban harus ngembaliin duit kampanye,
beban harus bagi-bagi kursi menteri atau beban harus nyari duit tuk ngegemukin
partai.
2.
Peserta ga boleh
banyak pikiran.
Gimana mau memenangkan lomba kalau pikiran semrawut. Jadi bagi peserta yang
dulunya pernah punya kasus yang merugikan negara atau diam-diam gelisah karena
takut perbuatan korupnya terbongkar, lebih baik ngundurin aja. Soalnya kalau
pikiran terganggu, bukannya nyampe finish lomba lari malah nyampenya ke finish
lomba balap karung.
3.
Peserta ga boleh
curang.
Tuk memenangkan lomba capres-cawapres, jelas ga boleh curang donk. Ga boleh
jelek-jelekin peserta lain, ga boleh menjegal peserta lain dan yang paling
penting, ga boleh nyogok panitia lomba. Niatnya kan mau mimpin negeri, kok
caranya ga fair? Lagian kalo curang, jadinya bisa didiskualifikasi sama panitia
atau setidaknya dicemooh para penonton hingga akhirnya kehilangan dukungan dan
terkapar di pinggir lapangan.
4.
Cari partner yang
cocok. Namanya
juga lomba capres-cawapres, jadinya lomba larinya harus berpasangan, ga bisa
sendirian. Oleh sebab itu cari partner lari yang cocok. Tidak cuma bertenaga
besar, tapi harus bersih dan loyal. Mau ikut menderita ngurusin rakyat. Mau
bersama-sama bahu membahu tanpa mementingkan diri sendiri. Berjuang untuk
kepentingan bersama, bukan kepentingan pribadi dan golongan.
5.
Pilih tim pendukung
yang bersih.
Saat mengikuti lomba lari, jelas kita butuh
tim pendukung. Misalnya tim yang nyiapin air, nyiapin handuk dan nyiapin tukang
pijit. Dalam lomba capres cawapres, tim pendukung peserta adalah partai-partai.
Ga mungkin kita ikut lomba jadi RI-1 kalo ga ada partai sebagai suporter yang
nyediain segala kebutuhan kita. Tapi harus hati-hati memilih tim pendukung.
Jangan asal caplok saja. Harus pilih partai yang bersih dan memang berniat
untuk membangun bangsa, bukan gendutin diri sendiri. Kalau kita salah pilih tim
pendukung, bisa-bisa kita gagal menang lomba. Tim pendukung malah saling
gontok-gontokan sendiri. Handuk dicuri, air minum dikorupsi, tukang pijit kabur
karena ga dibayar honornya.
Nah itulah kira-kira tips dari gue tuk
menangin lomba capres cawapres. Bagi gue sendiri, siapapun yang menang pasti gue
dukung, selama niatnya untuk mensejahterakan bangsa. So, sudah siap nyoblos?
Ayo kita coblos pasangan yang bersih, siapapun itu. HIDUP PILPRES!!!
No comments:
Post a Comment